Kamis, 01 Juli 2021

TUGAS CGP 1.4.a.10.2

 

MENUMBUHKAN BUDAYA PELIBATAN ORANGTUA DALAM BDR DI MASA PANDEMI MELALUI GERAKAN “BAREMA SALING BEME”

Oleh

Andy Kurniawan, S.Pd.SD

CGP Kabupaten Sumbawa

Angkatan 2

 

A.    Latar Belakang

Keberhasilan pendidikan tidak dapat dilakukan oleh guru saja. Pusat pendidikan menurut KHD adalah keluarga, sekolah dan masyarakat. Peran orangtua dalam hal ini dapat membantu, memantau,dan memotivasi anak. Dengan dukungan penuh dari orangtua anak akan merasa sangat terbantu. Anak akan bersungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan belajar. Untuk itu guru dan sekolah harus mampu membangun pola kemitraan orangtua dan sekolah dengan efektif. Apalagi dimasa pandemi covid 19 ini di mana keberadaan siswa lebih banyak waktunya berada di rumah. Lebih parahnya lagi situasi pandemi ini tidak ada yang dapat memastikan kapan akan berakhir meskipun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mewacanakan membuka sekolah di tahun ajaran baru ini dengan sistem Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTM) namun sekolah di wajibkan pula menyediakan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) sehingga orangtua tetap memiliki hak untuk memilih sistem mana yang akan di gunakan  guna pembelajaran bagi anak-anaknya.   Keberadaan Desa SP 3 Prode sebagai daerah eks transmigrasi di mana jarak antar rumah berkisar 50-75 m di tambah lagi dengan sinyal internet yang kurang baik hal ini ikut memberikan permasalahan tersendiri jika tidak di siasati dengan langkah kerja yang tepat. Oleh karenanya sangat di perlukan sekolah agar dapat membangun hubungan yang baik dengan orangtua siswa. Sekolah perlu melibatkan orangtua dalam proses pendidikan. Ketika sekolah dan keluarga mampu bekerja sama dengan baik di harapkan dalam hal ini maka siswa akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik untuk tidak hanya sukses di sekolah, dalam pergaulan tetapi juga sukses menjalani kehidupan.

 

B.     Deskripsi Aksi Nyata

Kegiatan aksi nyata yang berisikan penerapan budaya positif yang melibatkan peningkatan peran orangtua dalam bimbingan dan pengawasan proses pembelajaran anak pada masa pandemi di nyakini dapat meningkatkan hasil, keefektifan dan prestasi belajar anak. Mengingat jarak antar rumah warga desa SP 3 Prode yang berjauhan di akibatkan setiap rumah berada di atas lahan 0,5 Ha. Sehingga setiap rumah di pastikan berjarak antara 50-70 m. belum lagi kebiasaan orangtua yang tinggal di lading-ladang mereka sehingga anak-anakpun ikut serta bersama mereka. Untuk itu penulis memanfaatkan pertemuan setiap hari jumat bersama orangtua siswa di karenakan pada saat itu di pastikan mereka pulang untuk menunaikan sholat jumat. Pertemuan ini memberikan materi-materi pembelajaran berikut pengajarannya. Penulis juga menyertakan jadwal pembelajaran online bagi orangtua yang dapat mengikuti pembelajaran secara online berikut penulis sertakan pula game-game pembelajaran. Kegiatan ini akan berhasil jika di lakukan bersama-sama, untuk itu penulis mengambil kosakata dari Basa Samawa “BAREMA SALING BEME” yang berarti di lakukan bersama-sama mewakili sifat gotong royong adat kebiasaan masyarakat Sumbawa. Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan dalam menyusun peran “BAREMA SALING BEME” pada orangtua adalah:

B.1 Menentukan tujuan yang ingin dicapai

Perumusan ini melibatkan pihak sekolah, rekan sejawat keluarga besar kelas 3 SDN SP 3 Prode dan orangtua siswa.

Pada tahap ini di peroleh tujuan yang akan di capai meliputi:

 

1.      Menumbuhkan budaya dan kerjasama orangtua guna mendampingi anaknya dalam belajar

Orangtua dengan fungsinya menumbuhkan identitas keagamaan anak, memahamkan sosial budaya pada anak, cinta dan kasih sayang, memberikan perlindungan dan kenyamanan, memberikan dukungan ekonomi pada anak, pendidikan, serta memahami lingkungan,

2.      Meningkatkan komunikasi dan hubungan guru, orangtua dan siswa

Menumbuhkan kemitraan antara sekolah dan orangtua senantiasa membangun 3R; yakni Respect atau rasa hormat, Responsibility atau tanggung jawab, dan Relationship atau hubungan ( dikutip dari Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). Respect atau Rasa hormat Kuncinya adalah sekolah menghormati dan mempercayai keberadaan orangtua. Sekolah mengakui bahwa keluarga berperan penting dalam memberikan wawasan dan informasi tentang apa yang dibutuhkan anak. Orangtua adalah mitra terbaik sekolah. Responsibility atau tanggung jawab adalah kesadaran guru bahwa orangtua memiliki tanggung jawab pada anak-anak mereka sedangkan Relationship atau hubungan adalah kesadaran bahwa hubungan antara orangtua dan anak merupakan hubungan yang tak dapat di pisahkan.

Hubungan sekolah dan siswa dengan menumbuhkan budaya positif merdeka belajar guna membentuk generasi cerdas, berkarakter membentuk profil pelajar pancasila yang beriman bertakwa kepada tuhan yang maha esa serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, hidup gotong royong, mandiri, bernalar kritis serta kreatif menuju insan masa depan Indonesia.

 

3.      Menghadirkan pembelajaran yang menarik dan berpihak pada anak guna mewujudkan visi murid merdeka belajar menuju profil pelajar pancasila

 

B.2 Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan adalah:

1.      Koordinasi dengan Kepala Sekolah dan rekan sejawat terhadap rancangan kegiatan.

2.      Mengkomunikasikan dengan Komite Sekolah hasil koordinasi bersama Kepala Sekolah dan Rekan Sejawat.

3.      Menyiapkan alat, bahan dan media selama proses dan kegiatan pembelajaran.

4.      Kunjungan dan demonstrasi oleh guru akan pola kegiatan dan tahapannya pada orangtua siswa

5.      Mengumpulkan hasil instrument dan dokumentasi kegiatan

6.      Diskusi bersama orangtua akan ketatalaksanaan kegiatan yang telah dilakukan

7.      Refleksi

8.      Menyusun laporan kegiatan

 

C.     Hasil dari aksi nyata

Melakukan sosialisasi sekaligus mempraktekkan budaya positif kerjasama orangtua dan sekolah yang di istilahkan dengan “BAREMA SALING BEME” Terbangunnya hubungan yang harmonis dengan melibatkan orangtua dalam kegiatan belajar anak memberikan dampak positif. Dimana orangtua tidak merasa sungkan menanyakan kepada guru akan materi-materi yang tidak di kuasainya. Di sisi peserta didik kami mendapatkan hasil yang menggembirakan di mana anak pandai menceritakan tentang langkah-langkah mengerjakan tugas yang guru berikan. Tentunya pengerjaan bersama orangtua ataupun kakaknya. Hal ini berimplikasi pada ketepatan siswa mengumpulkan tugas dan kemampuan menerima materi pembelajaran di masa pandemi.

 

D.    Pembelajaran yang di peroleh

D.1 Kegagalan

Tantangan dalam melibatkan orangtua dalam pembelajaran bersama murid adalah konsistensi pertemuan dengan orangtua yang seringkali berubah. Pada beberapa orangtua perlu di lakukan rencana ulang pertemuan. Hal ini di akibatkan karena saat sekarang tanaman pertanian mereka yakni jagung sedang memasuki musim panen. Sehingga sebagian besar orangtua bekerja pada lahannya. Mengatasi hal ini penulis memberikan video pembelajaran, materi serta tugas lebih awal sebelum mereka berangkat bekerja ke lahan.

D.2 Keberhasilan

Melalui aksi nyata budaya positif pelibatan orangtua dalam kegiatan belajar anak secara efektif memberikan hasil yang signifikan pada proses, kegiatan dan hasil belajar anak. Adanya kontrol orangtua memberikan kemudahan bagi guru ketika melakukan kunjungan rumah ataupun pjj secara daring. Dalam hal ini kehadiran siswa dapat di pastikan kehadirannya bahkan seringkali orangtua juga ikut terlibat Tanya jawab untuk lebih memahami materi yang guru sampaikan.

 

 

E.     Rencana perbaikan

Rencana perbaikan yang penulis lakukan adalah dengan melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pelibatan orangtua dalam proses pembelajaran selama ini. Tetap konsisten menjalin komunikasi dan memberikan bimbingan pada orangtua terhadap materi-materi yang di anggap sukar. Mengarahkan orangtua dan murid pada membangun karakter budaya positif sehingga di harapkan peserta didik tetap dapat belajar dengan nyaman.

 

F.      Dokumentasi proses dan hasil pelaksanaan

 Diskusi bersama orangtua siswa setelah jumatan


Dokumentasi kegiatan bersama Kepala Sekolah dan rekan-rekan guru SDN SP 3 Prode



Dokumentasi kegiatan diskusi bersama pengajar paraktik


Kiriman foto bimbingan orangtua pada anak-anaknya. Mereka membimbing secara berkelompok





Dokumentasi seorang murid sedang mengisi form online dari link yang guru berikan.





Contoh game yang dapat di mainkan secara online maupun offline oleh siswa. Pertanyaan dalam game tentang kegiatan sehari-hari siswa kelas 3 SDN SP 3 Prode


Tidak ada komentar: