MENUMBUHKAN BUDAYA PELIBATAN ORANGTUA DALAM BDR DI MASA PANDEMI
MELALUI GERAKAN “BAREMA SALING BEME”
Oleh
Andy Kurniawan, S.Pd.SD
CGP Kabupaten Sumbawa
Angkatan 2
A. Latar
Belakang
Keberhasilan pendidikan tidak dapat dilakukan oleh guru saja.
Pusat pendidikan menurut KHD adalah keluarga, sekolah dan masyarakat. Peran
orangtua dalam hal ini dapat membantu, memantau,dan memotivasi anak. Dengan
dukungan penuh dari orangtua anak akan merasa sangat terbantu. Anak akan
bersungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan belajar. Untuk itu guru dan sekolah
harus mampu membangun pola kemitraan
orangtua dan sekolah dengan efektif. Apalagi dimasa pandemi covid 19 ini di
mana keberadaan siswa lebih banyak waktunya berada di rumah. Lebih parahnya
lagi situasi pandemi ini tidak ada yang dapat memastikan kapan akan berakhir
meskipun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mewacanakan membuka
sekolah di tahun ajaran baru ini dengan sistem Pertemuan Tatap Muka Terbatas
(PTM) namun sekolah di wajibkan pula menyediakan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh)
sehingga orangtua tetap memiliki hak untuk memilih sistem mana yang akan di
gunakan guna pembelajaran bagi
anak-anaknya. Keberadaan Desa SP 3 Prode sebagai daerah eks
transmigrasi di mana jarak antar rumah berkisar 50-75 m di tambah lagi dengan
sinyal internet yang kurang baik hal ini ikut memberikan permasalahan
tersendiri jika tidak di siasati dengan langkah kerja yang tepat. Oleh
karenanya sangat di perlukan sekolah agar dapat membangun hubungan yang baik
dengan orangtua siswa. Sekolah perlu melibatkan orangtua dalam proses pendidikan.
Ketika sekolah dan keluarga mampu bekerja sama dengan baik di harapkan dalam
hal ini maka siswa akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang
lebih baik untuk tidak hanya sukses di sekolah, dalam pergaulan tetapi juga
sukses menjalani kehidupan.
B.
Deskripsi
Aksi Nyata
Kegiatan
aksi nyata yang berisikan penerapan budaya positif yang melibatkan peningkatan
peran orangtua dalam bimbingan dan pengawasan proses pembelajaran anak pada
masa pandemi di nyakini dapat meningkatkan hasil, keefektifan dan prestasi
belajar anak. Mengingat jarak antar rumah warga desa SP 3 Prode yang berjauhan
di akibatkan setiap rumah berada di atas lahan 0,5 Ha. Sehingga setiap rumah di
pastikan berjarak antara 50-70 m. belum lagi kebiasaan orangtua yang tinggal di
lading-ladang mereka sehingga anak-anakpun ikut serta bersama mereka. Untuk itu
penulis memanfaatkan pertemuan setiap hari jumat bersama orangtua siswa di
karenakan pada saat itu di pastikan mereka pulang untuk menunaikan sholat
jumat. Pertemuan ini memberikan materi-materi pembelajaran berikut
pengajarannya. Penulis juga menyertakan jadwal pembelajaran online bagi
orangtua yang dapat mengikuti pembelajaran secara online berikut penulis
sertakan pula game-game pembelajaran. Kegiatan ini akan berhasil jika di
lakukan bersama-sama, untuk itu penulis mengambil kosakata dari Basa Samawa
“BAREMA SALING BEME” yang berarti di lakukan bersama-sama mewakili sifat gotong
royong adat kebiasaan masyarakat Sumbawa. Adapun langkah-langkah yang penulis
lakukan dalam menyusun peran “BAREMA SALING BEME” pada orangtua adalah:
B.1
Menentukan tujuan yang ingin dicapai
Perumusan
ini melibatkan pihak sekolah, rekan sejawat keluarga besar kelas 3 SDN SP 3
Prode dan orangtua siswa.
Pada tahap
ini di peroleh tujuan yang akan di capai meliputi:
1.
Menumbuhkan budaya dan kerjasama
orangtua guna mendampingi anaknya dalam belajar
Orangtua
dengan fungsinya menumbuhkan identitas keagamaan anak, memahamkan sosial budaya
pada anak, cinta dan kasih sayang, memberikan perlindungan dan kenyamanan,
memberikan dukungan ekonomi pada anak, pendidikan, serta memahami lingkungan,
2.
Meningkatkan komunikasi dan
hubungan guru, orangtua dan siswa
Menumbuhkan kemitraan antara sekolah dan orangtua
senantiasa membangun 3R; yakni Respect atau rasa hormat, Responsibility
atau tanggung jawab, dan Relationship atau hubungan ( dikutip
dari Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). Respect
atau Rasa hormat Kuncinya adalah sekolah menghormati dan mempercayai
keberadaan orangtua. Sekolah mengakui bahwa keluarga berperan penting dalam
memberikan wawasan dan informasi tentang apa yang dibutuhkan anak. Orangtua
adalah mitra terbaik sekolah. Responsibility atau tanggung jawab
adalah kesadaran guru bahwa orangtua memiliki tanggung jawab pada anak-anak
mereka sedangkan Relationship atau hubungan adalah kesadaran bahwa hubungan antara
orangtua dan anak merupakan hubungan yang tak dapat di pisahkan.
Hubungan sekolah dan siswa dengan menumbuhkan budaya
positif merdeka belajar guna membentuk generasi cerdas, berkarakter membentuk
profil pelajar pancasila yang beriman bertakwa kepada tuhan yang maha esa serta
berakhlak mulia, berkebhinekaan global, hidup gotong royong, mandiri, bernalar
kritis serta kreatif menuju insan masa depan Indonesia.
3.
Menghadirkan pembelajaran
yang menarik dan berpihak pada anak guna mewujudkan visi murid merdeka belajar
menuju profil pelajar pancasila
B.2 Langkah-langkah
kegiatan yang dilakukan adalah:
1.
Koordinasi dengan Kepala
Sekolah dan rekan sejawat terhadap rancangan kegiatan.
2.
Mengkomunikasikan dengan
Komite Sekolah hasil koordinasi bersama Kepala Sekolah dan Rekan Sejawat.
3.
Menyiapkan alat, bahan dan
media selama proses dan kegiatan pembelajaran.
4.
Kunjungan dan demonstrasi
oleh guru akan pola kegiatan dan tahapannya pada orangtua siswa
5.
Mengumpulkan hasil
instrument dan dokumentasi kegiatan
6.
Diskusi bersama orangtua
akan ketatalaksanaan kegiatan yang telah dilakukan
7.
Refleksi
8.
Menyusun laporan kegiatan
C. Hasil dari aksi nyata
Melakukan sosialisasi
sekaligus mempraktekkan budaya positif kerjasama orangtua dan sekolah yang di
istilahkan dengan “BAREMA SALING BEME” Terbangunnya hubungan yang harmonis
dengan melibatkan orangtua dalam kegiatan belajar anak memberikan dampak
positif. Dimana orangtua tidak merasa sungkan menanyakan kepada guru akan
materi-materi yang tidak di kuasainya. Di sisi peserta didik kami mendapatkan
hasil yang menggembirakan di mana anak pandai menceritakan tentang
langkah-langkah mengerjakan tugas yang guru berikan. Tentunya pengerjaan
bersama orangtua ataupun kakaknya. Hal ini berimplikasi pada ketepatan siswa
mengumpulkan tugas dan kemampuan menerima materi pembelajaran di masa pandemi.
D. Pembelajaran yang di peroleh
D.1 Kegagalan
Tantangan dalam melibatkan orangtua dalam pembelajaran bersama
murid adalah konsistensi pertemuan dengan orangtua yang seringkali berubah.
Pada beberapa orangtua perlu di lakukan rencana ulang pertemuan. Hal ini di
akibatkan karena saat sekarang tanaman pertanian mereka yakni jagung sedang
memasuki musim panen. Sehingga sebagian besar orangtua bekerja pada lahannya.
Mengatasi hal ini penulis memberikan video pembelajaran, materi serta tugas
lebih awal sebelum mereka berangkat bekerja ke lahan.
D.2 Keberhasilan
Melalui aksi nyata budaya positif pelibatan orangtua dalam
kegiatan belajar anak secara efektif memberikan hasil yang signifikan pada
proses, kegiatan dan hasil belajar anak. Adanya kontrol orangtua memberikan
kemudahan bagi guru ketika melakukan kunjungan rumah ataupun pjj secara daring.
Dalam hal ini kehadiran siswa dapat di pastikan kehadirannya bahkan seringkali
orangtua juga ikut terlibat Tanya jawab untuk lebih memahami materi yang guru
sampaikan.
E. Rencana perbaikan
Rencana
perbaikan yang penulis lakukan adalah dengan melakukan refleksi terhadap
pelaksanaan pelibatan orangtua dalam proses pembelajaran selama ini. Tetap
konsisten menjalin komunikasi dan memberikan bimbingan pada orangtua terhadap
materi-materi yang di anggap sukar. Mengarahkan orangtua dan murid pada
membangun karakter budaya positif sehingga di harapkan peserta didik tetap
dapat belajar dengan nyaman.
F. Dokumentasi
proses dan hasil pelaksanaan
Dokumentasi kegiatan bersama Kepala Sekolah dan rekan-rekan guru SDN SP 3 Prode
Dokumentasi kegiatan diskusi bersama pengajar paraktik
Kiriman foto bimbingan orangtua pada anak-anaknya. Mereka membimbing secara berkelompok
Dokumentasi
seorang murid sedang mengisi form online dari link yang guru berikan.
|
|
Contoh
game yang dapat di mainkan secara online maupun offline oleh siswa. Pertanyaan dalam
game tentang kegiatan sehari-hari siswa kelas 3 SDN SP 3 Prode
Tidak ada komentar:
Posting Komentar