Sabtu, 24 Juli 2021

MEMAHAMI PERBEDAAN DAN KERAGAMAN SEBAGAI SUMBER KEKAYAAN KELAS

MEMAHAMI PERBEDAAN DAN KERAGAMAN MURID 

SEBAGAI SUMBER KEKAYAAN KELAS

Oleh

Andy Kurniawan, S.Pd.SD

CGP Angkatan 2 Kabupaten Sumbawa

Anak-anak sebagai murid dengan beragam kemampuan, kebutuhan, pola, sikap dan karakternya serta dengan beragam latar belakang dapat menjadi sumber bagi guru guna mengembangkan diri murid sesuai dengan kebutuhan mereka tersebut. Guru lewat program guru penggerak ini di berikan pemahaman buat berbuat sebagai manajer terbaik dalam pembelajaran yakni lewat rencana pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi.


Memahami bahwa tiap-tiap anak berbeda, akan membawa kita sebagai guru kepada keharusan untuk senantiasa menghadirkan pembelajaran yang selalu membawa mereka untuk berproses mengembangkan diri mencapai kesiapan terbaik guna menghadapi tantangan  kehidupan di masa yang akan datang. Keadaan tersebut sebagaimana di lukiskan oleh KHD dalam pernyataannya bahwa guru tidak dapat mengubah kodrat anak. Tugas guru adalah menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak. Agar mereka dapat memperbaiki lakunya  (bukan dasarnya) hidup dan tumbuh kekuatan koidrat anak. Lebih lanjut KHD dalam pandangannya agar guru bersifat terbuka terhadap perkembangan zaman. Namun tidak semua yang baru itu baik , jadi perlu di selaraskan terlebih dahulu sebelum di terapkan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Masih menurut beliau bahwa dasar pendidikan anak adalah kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan dimana anak itu berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama. Artinya anak di lahirkan telah lengkap dari sang pencipta dengan membawa sifat atau karakternya masing-masing dan fungsi guru adalah menunjukkan dan membimbing mereka agar muncul sifat-sifat baiknya sehingga menutupi atau mengaburkan sifat-sifat jeleknya. Keberadaan guru di abad 21 ini adalah memberikan bekal pada anak guna memahami ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap memiliki karakter sebagai warga negara Indonesia yang berkarakter Pancasila. Program guru penggerak dengan salahsatu materinya adalah penumbuhan pelajar pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berprilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila dengan enam ciri utama beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif seperti ditunjukkan oleh gambar berikut:



Lebih jauh dalam pendidikan global ini apalagi di tengah era pandemi mempersiapkan pendidikan bagi murid adalah merupakan hal yang utama bagi setiap pendidik. Lebihjauh guru sebagai manajer pembelajaran yang artinya mengelola sumber belajar, waktu dan organisasi kelas. Kegiatan guru sebagai manajer adalah mengelola waktu dan kondisi kelas dari dari kegiatan awal sampai akhir pembelajaran (Gulo, 2005, hal 86-87).

Menyadari hal di atas maka salahsatu strategi yang dapat di terapkan guru dalam mengelola persiapan kegiatan pembelajaran adalah dengan melakukan pembelajaran berdiferensiasi. Dalam kegiatan program calon guru penggerak di perkenalkannya materi tersebut pada materi modul 2.1 di mana pembelajaran kegiatan utamanya merupakan semangat mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang di butuhkan oleh setiap murid. Keberagaman dari setiap murid harus selalu diperhatikan, dengan kesadaran bahwa setiap murid tumbuh di lingkungan dan budaya yang berbeda sesuai dengan kondisi geografis tempat tinggal mereka. Pemetaan-pemetaan kebutuhan siswa di lakukan pada akhirnya akan menemukan terapan diferensiasi konten, proses, dan produk.

Diferensiasi Konten

Berhubungan dengan apa yang diajarkan pada murid dengan mempertimbangkan pemetaan kebutuhan belajar murid baik itu dalam aspek kesiapan belajar, aspek minat dan aspek profil belajar murid.

  • Kesiapan belajar murid bukanlah tentang tingkat intelektualitas (IQ). Hal ini lebih kepada menemukan informasi apakah telah adanya pada diri murid pengetahuan dan informasi yang bersesuaian dengan materi yang akan di ajarkan.
  • Minat merupakan motivasi yang harus selalu di jaga keberadaannya pada diri siswa. Penelahaan akan hal ini dengan melibatkannya dalam materi yang di ajarkan akan membuat murid terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. 
  • Pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar yang lahir dari dirinya secara efisien dengan demikian guru perlu menyelaraskan metode dan pendekatan yang di gunakan.

Diferensiasi Proses

Pemahaman yang di perlukan apakah dalam kegiatan murid akan belajar secara kelompok atau mandiri. Cara diferensiasi proses di antaranya:

  • Kegiatan berjenjang, di mana semua murid bekerja membangun pemahaman yang sama tetapi dilakukan dengan dukungan, tantangan dan kompleksitas yang berbeda.
  • Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan melalui sudut-sudut minat, dengan demikian akan mendorong murid mengeksplorasi berbagai materi yang dipelajari.

Diferensiasi Produk

Penugasan produk dapat membantu murid secara individual atau kelompok, menentukan kembali atau memperluas apa yang mereka pelajari pada periode waktu tertentu dari kegiatan pembelajaran(satu semester atau satu tahun). Adanya produk dapat memberi keterwakilan pemahaman dan aplikasi dalam bentuk yang luas, produk juga merupakan elemen kurikulum yang langsung dapat dimiliki oleh murid.

Diferensiasi produk meliputi dua hal yaitu memberikan tantangan atau keragaman dan memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan. Sangat penting bagi guru untuk menentukan ekspetasi pada murid.

Diakhir tulisan ini, defiriensiasi merupakan strategi yang harus di kuasai dan di kembangkan oleh guru sebagai salahsatu upaya menumbuhkan pembelajaran yang memanusiakan setiap anak di kelas sebagai anak-anak masa depan Indonesia.

#Guru Bergerak Indonesia Maju




Tidak ada komentar: